Apa Itu Spanning Tree Protocol


Ilustrasi spanning tree protocol

Pengertian

Spanning Tree Protocol atau disingkat STP adalah protokol yang berfungsi untuk mencegah terjadinya looping pada proses pengiriman data. STP biasanya digunakan jika switch memiliki dua jalur atau lebih untuk menuju ke satu tujuan yang sama.

Apa Itu Spanning Tree Protocol ?
Contoh penggunaan Spanning Tree Protocol.

STP akan melakukan blocking terhadap satu atau beberapa port sehingga nantinya hanya akan ada satu jalur yang digunakan untuk mengirim data, sementara yang lainnya akan menjadi jalur cadangan.

Ketika jalur yang digunakan untuk mengirim data tersebut mengalami down, maka STP akan membuka port yang diblok tadi. Pengiriman data akan dialihkan ke jalur cadangan sampai jalur utama kembali normal.

Spanning Tree Protocol bekerja di layer 2 OSI. STP biasa digunakan pada switch, router yang menjalankan mode bridge, serta mulitlayer swicth yang berfungsi sebagai switch.


Root Bridge dan Non-Root Bridge

Pada perangkat yang menjalankan spaning tree protocol, akan terdapat dua peran yang berbeda, yakni Root Bridge dan Non-Root Bridge. Root Bridge merupakan switch yang semua portnya aktif/menyala. Sedangkan Non-Root Bridge adalah switch-switch selain Root Bridge.

Apabila hanya ada dua buah switch, maka Non-Root Bridge adalah switch yang salah satu atau beberapa portnya mati (mengalami blocking) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya looping.

Dalam sebuah jaringan spanning tree, hanya akan ada satu switch yang menjadi Root Bridge dan lainnya akan menjadi Non-Root Bridge. Mari kita lihat gambar di bawah ini :
spanning tree
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa Switch1 merupakan Root Bridge karena seluruh portnya dalam keadaan aktif (berwarna hijau), sementara Switch0 merupakan Non-Root Bridge karena pada switch0 terdapat salah satu port yang dalam keadaan blocking (berwarna oranye).

Port yang mengalami blocking inilah yang akan menjadi jalur cadangan. Jadi, apabila salah satu port yang di atas mengalami down, maka link yang di bawahnya akan digunakan sebagai jalur pengganti untuk mengirim data.

Priority

Pemilihan Root Bridge didasarkan pada priority yang dimiliki oleh masing-masing switch. Switch yang memiliki nilai priority paling rendah akan menjadi Root Bridge.

Apabila nilai priority dari beberapa switch adalah sama, maka pemilihan Root Bridge akan dilihat dari nilai MAC Address terendah. Switch yang memiliki nilai MAC Address paling kecil akan menjadi Root Bridge. 

Mari kita lihat informasi spanning tree protocol dari masing-masing switch di atas. Kita dapat menggunakan perintah show spanning-tree pada masing-masing switch untuk melihat informasi detailnya.

Berikut adalah informasi spanning tree pada switch0 :
SW0#show spanning-tree 
VLAN0001
  Spanning tree enabled protocol ieee
  Root ID    Priority    32769
             Address     0060.4764.57E1
             Cost        19
             Port        1(FastEthernet0/1)
             Hello Time  2 sec  Max Age 20 sec  Forward Delay 15 sec

  Bridge ID  Priority    32769  (priority 32768 sys-id-ext 1)
             Address     00E0.F9CC.5BE3
             Hello Time  2 sec  Max Age 20 sec  Forward Delay 15 sec
             Aging Time  20

Interface        Role Sts Cost      Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa1/1            Altn BLK 19        128.2    P2p
Fa0/1            Root FWD 19        128.1    P2p

SW0#

informasi spanning tree pada switch1 :
SW1#show spanning-tree 
VLAN0001
  Spanning tree enabled protocol ieee
  Root ID    Priority    32769
             Address     0060.4764.57E1
             This bridge is the root
             Hello Time  2 sec  Max Age 20 sec  Forward Delay 15 sec

  Bridge ID  Priority    32769  (priority 32768 sys-id-ext 1)
             Address     0060.4764.57E1
             Hello Time  2 sec  Max Age 20 sec  Forward Delay 15 sec
             Aging Time  20

Interface        Role Sts Cost      Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1            Desg FWD 19        128.1    P2p
Fa1/1            Desg FWD 19        128.2    P2p

SW1#

Berdasarkan informasi di atas, dapat diketahui bahwa Switch0 (SW0) memiliki nilai priority yang sama dengan Switch1 (SW1) yakni 32769.

Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa SW1 adalah Root Bridge ? Karena kedua switch memiliki nilai priority yang sama, maka pemilihan Root Bridge dilhat dari nilai MAC Address terkecil di antara kedua switch di atas.

Coba perhatikan pada bagian Bridge ID. SW0 memiliki address 00E0.F9CC.5BE3 sedangkan SW1 memiliki address 0060.4764.57E1.

Karena MAC address SW1 lebih kecil daripada SW0, maka SW1 menjadi Root Bridge. Perhatikan juga bahwa pada SW1 terdapat tulisan "This bridge is root" sementara pada SW0 tidak ada.

Macam-Macam Port Pada STP

Dalam spanning tree protocol juga terdapat beberapa jenis port antara lain :
  • Designated Port, yaitu port yang digunakan untuk mengirim data (memiliki MAC address terkecil).
  • Root Port, yaitu port pada switch yang terhubung ke Root Bridge.
  • Blocking Port, yaitu port yang diblok sehingga menjadi tidak aktif dan tidak digunakan untuk mengirim data. Biasanya blocking port dipilih dari nilai MAC address terbesar, nilai port terbesar, atau port dengan bandwidth terkecil.
Jenis port Spanning Tree Protocol
Lihatlah kembali informasi spanning tree pada Switch0 dan Switch1 pada bagian Inteface. Pada Switch0 port Fa0/1 berstatus FWD (forward) yang artinya port tersebut merupakan designated port dan digunakan untuk mengirimkan data.

Sedangkan pada port Fa1/1 berstatus BLK yang artinya port tersebut dalam keadaan blocking dan tidak digunakan untuk mengirimkan data. Port tersebut menjadi alternate port (cadangan) dan akan aktif ketika port di atas nya mengalami down.

Sementara pada Switch1, baik port Fa0/1 maupun Fa1/1 berstatus FWD. Hal ini dikarenakan Switch1 merupakan Root Bridge sehingga semua port nya dalam keadaan aktif. Port Fa1/1 akan tetap aktif meskipun tidak digunakan untuk mengirim data.

INGAT!!! hanya ada satu root bridge dalam jaringan  spanning tree. Switch yang seluruh port nya berstatus forward belum tentu Root Bridge, bisa saja switch tersebut menjadi Non-Root Bridge. Sedangkan switch yang memiliki blocking port sudah pasti Non-Root bridge.

Demikianlah pembahasan mengenai Spanning Tree Protocol. Semoga penjelasan di atas mudah untuk dipahami..


Load Comments